Selamat Datang di Blog Resmi **Majlisarrahman.blogspot.com ** Majelis Dzikir Ratibul Al-Habib Abdullah Bin Alwi Al-Haddad wa Maulidun Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam (Dzikrullah wa Dzikrurrosul SAW) Jakarta - Indonesia. Terimakasih Sudah Mengunjungi Blog Kami**

 photo oji_zpsb336d6d8.gif
Selamat Datang di Blog Resmi **Majlisarrahman.blogspot.com ** TUNJUKKAN KEPERDULIAN DAN BAKTI KITA PADA PEMBENAHAN ISLAM DENGAN TURUT MENYUMBANGKAN HARTA KITA SEBAGAI SAKSI, BANTUAN KITA ADALAH CERMIN KADAR IMAN KITA, RASULULLAH SAW BERSABDA : SETIAP HARI TURUN DUA MALAIKAT MULIA KE BUMI DAN BERDOA, WAHAI ALLAH BERI ORANG YANG BERINFAQ KESEJAHTERAAN, DAN BERI ORANG YANG KIKIR KEHANCURAN ( shahih Bukhari ). Terimakasih Sudah Mengunjungi Blog Kami**

Kamis, 08 November 2012

"Allah SWT Belum Pilih Saya Naik Haji"



Banyak orang yang mampu berangkat haji ketika ditanya kenapa belum naik haji maka biasanya ia menjawab,"Allah belum pilih saya naik haji."

Padahal jawaban seperti ini sangatlah tidak tepat karena seakan-akan dia menyalahkan Allah SWT, yaitu "Saya belum berangkat haji gara-gara Allah belum pilih saya."


Andaikata jawaban dia benar lalu kenapa dalam beberapa hadist, Nabi Muhammad saw. mengancam kepada orang-orang yang memiliki kemampuan untuk berangkat haji tetapi justru dia tidak mau pergi.

1. Ali r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,” Barangsiapa telah memiliki bekal dan kendaraan yang bisa menyampaikannya ke Baitullah (untuk pergi haji), dan ia
tidak menunaikannya, maka tidak ada bedanya ia mati dalam keadaan Yahudi atau Nasrani. Setelah itu, untuk menguatkan sabdanya, beliau saw membacakan ayat,’ Walillahi ‘alannaasi…dst’. “ (Hadits Riwayat Tirmidzi; Kitab Misykat)


2. Ali bin Abi Thalib ra berkata Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mempunyai bekal dan kendaraan yang bisa dibuat pergi ke Baitullah (ka’bah), lalu tidak berhaji maka tidak ada jalannya kecuali mati dalam keadaan yahudi atau Nasrani.” (HR Tirmidzi dan Al Baihaqi)

Dari dua hadist di atas jelas-jelas disebutkan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan naik haji tetapi tidak berangkat haji karena kemauannya dia sendiri bukan karena Allah swt belum pilih dia. Andaikata karena kemauan Allah swt lalu kenapa Nabi saw mengancam mereka dalam kedua hadist itu.

Para sahabat pun juga mengancam orang yang mampu naik haji tetapi dia tidak mau berangkat.

1. Umar bin Khathab ra berkata: “Sungguh aku ingin mengutus beberapa lelaki ke beberapa kota ini sehingga bisa melihat orang yang mempunyai kekayaan lantas tidak berhaji, lalu mereka diwajibkan membayar pajak sebab mereka bukanlah menjadi muslim lagi.”

2. Said bin Jubair berkata: “Ada tetanggaku kaya raya, tidak mau pergi haji, lantas meninggal dunia aku tidak mau melakukan shalat jenazah.”


Dari riwayat-riwayat tersebut mengingatkan kepada orang muslim agar segeralah berhaji jika sudah mampu. Baik dalam kesehatan badan, bekal harta benda maupun syarat lainnya. Kalau tidak ingin matinya seperti yahudi atau Nasrani.

Sebab siapa tahu, kematian sudah dekat. Jangan suka menunda nikmat untuk ibadah haji. Kebanyakan orang menyatakan “belum siap”, padahal harta sudah punya.

Dalam Al-Qur’an jelas disebutkan bahwa Allah swt telah mewajibkan ummat Islam untuk melaksanakan haji, bagi mereka yang mampu melaksanakan perjalanan ke Baitullah. Tetapi pada kenyataannya banyak di masyarakat kita orang yang mengaku sebagai orang Islam dan dipandang telah mampu melaksanakan ibadah haji, tidak juga tergerak untuk segera berhaji. Dan tipe orang semacam itu ternyata sudah ada sejak zaman Rasulullah saw.

Karena itu Rasulullah memerintahkan kepada umat Islam yang telah mampu, untuk segera melaksanakan ibadah haji, dengan sabda beliau:
تَعَجَّلُوا  إلى الحجّ يعنى الفريضة فإنّ أحدكم لا يدرى ما يعرض له 

“Bersegeralah kalian untuk berhaji, yakni haji wajib. Karena seseorang tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya” (HR. Ahmad)

Hadis ini menegaskan bahwa seseorang, jika sudah punya kesempatan (Biaya, waktu, kesehatan dll) diperintahkan untuk segera melaksanakan haji. Sebab kalau ditunda, bisa-bisa kesempatan itu hilang. Misalnya sudah ada biaya, tapi dipakai untuk beli tanah dulu, mungkin nanti tanah tidak akan barakah bahkan bisa jadi terjual lagi, kesempatan haji pun hilang.  Tapi kalau buat haji dulu, InsyaAllah seperti yang sudah dijanjikan Allah, Allah akan mengganti biaya yang dikeluarkan untuk haji tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar