“Sesungguhnya
pada binatang-binatang ternak, terdapat pelajaran yang penting bagi
kamu. Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan
(juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat manfaat yang banyak
untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan,” (QS. Al-Mukminun: 21).
Siapa yang tidak tahu susu. Cairan bergizi berwarna putih yang kaya
akan sumber gizi. Selain ASI yang utama tentunya, susu binatang pun
dapat dijadikan pelengkap kebutuhan gizi manusia, ini tak hanya berasa
enak namun juga kaya manfaat.
Dan kali ini kita akan mengetahui lebih jauh tentang air susu
binatang (bukan susu formula) yang dewasa ini memiliki banyak fungsi dan
manfaat, bahkan kandungan gizi air susu binatang sejak dulu dipercaya
sebagai penunjang kebutuhan kalsium yang berguna untuk pertumbuhan dan
pembentukan tulang dan gigi.
Selain susu sapi yang lebih banyak dimanfaatkan dan dikenal selama
ini, rupanya masih ada hewan memamah biak lainnya yang juga menghasilkan
susu dan tentu saja jika dilihat dari sudut pandang agama pun masih
termasuk kategori halal. Asalkan cara mendapatkan dan cara mengolahnya
sesuai syariat yang sudah ditentukan Sang Pencipta lewat Kitab Sucinya.
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah
diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya
kepada-Nya saja menyembah,” (Q.S An-Nahl: 114).
Dari beberapa macam hewan ternak, yang tentunya juga dihalalkan Allah
dalam Al-Qur’an kita bisa mengambil manfaat susu yang tentunya memiliki
kandungan gizi yang lebih baik dari yang dimiliki susu sapi meskipun
susu sapi terdengar lebih familiar untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak-anak. Dalam postingan kali ini admin akan menjelaskan beberapa
hewan memamah biak yang bisa diambil susunya dan karakteristiknya adalah
sebagai berikut:
1. Susu Kambing
Meski susu kambing mulai populer di Indonesia, namun penyediaannya belum sebanyak susu sapi. Jika pada sapi perah dikenal keturunan Holstein sebagai penghasil susu utama, di keluarga kambing yang terkenal sebagai penghasil susu adalah jenis Saanen. Jenis-jenis kambing penghasil susu lainnya, ada Nubian (penghasil sedikit susu dengan kadar lemak tinggi), Ettawa, Toggenburg, LaMancha, Oberhasli, dan Alpine.
Meski susu kambing mulai populer di Indonesia, namun penyediaannya belum sebanyak susu sapi. Jika pada sapi perah dikenal keturunan Holstein sebagai penghasil susu utama, di keluarga kambing yang terkenal sebagai penghasil susu adalah jenis Saanen. Jenis-jenis kambing penghasil susu lainnya, ada Nubian (penghasil sedikit susu dengan kadar lemak tinggi), Ettawa, Toggenburg, LaMancha, Oberhasli, dan Alpine.
Komposisi gizi: Susu kambing mengandung kadar laktosa yang sedikit
lebih rendah jika dibandingkan dengan susu sapi. Kondisi ini sangat baik
bagi orang yang mengalami lactose intolerance (alergi susu akibat
kurangnya enzim sehingga penyerapan laktosa tidak berjalan sempurna).
Susu kambing mengandung asam lemak berantai pendek dan sedang, hal
ini membuat lemak susu kambing lebih mudah dicerna tubuh untuk
menghasilkan energi sehingga tidak tertimbun sebagai lemak atau
kolesterol. Hanya saja kandungan asam folat dan vitamin B12 pada susu
kambing cukup rendah.
Cita rasa: Bau dan rasa susu kambing murni sangat spesifik yaitu
sedikit berbau kambing. Ada kalanya bau agak tajam karena pengaruh
pakan. Susu kambing murni rasanya, sedikit manis dan berlemak.
2. Susu Unta
Unta berpunuk satu sudah dikembangbiakkan di daerah Selatan Arab Saudi sejak 3000 SM untuk dimanfaatkan daging dan susunya.
Unta berpunuk satu sudah dikembangbiakkan di daerah Selatan Arab Saudi sejak 3000 SM untuk dimanfaatkan daging dan susunya.
Komposisi gizi: Kandungan protein dan komposisi asam lemaknya yang
unik, membuat susu unta tidak menggumpal ketika diasamkan. Itu sebabnya
susu unta tidak bisa dijadikan keju. Dibandingkan dengansusu sapi, susu
unta mengandung lebih sedikit lemak dan laktosa, sementara kandungan
potasium, zat besi, dan vitamin C-nya lebih tinggi. Selain itu, sebuah
penelitian telah membuktikan bahwa susu unta mengandung kolesterol 40%
lebih rendah dari susu sapi. Soal kandungan mineral, susu unta boleh
dibanggakan, karena sodium dan magnesiumnya cukup tinggi. Vitamin A, B2,
asam folat, dan asam pantolenat pada susuunta terdeteksi lebih sedikit
jumlahnya dibandingkan susu sapi.
Cita rasa: Susu unta biasanya memiliki rasa manis dan tajam, tetapi
ada juga susu unta yang terasa asin dan berair (tidak pekat).
Kualitas susu unta ini dipengaruhi oleh jumlah anak unta, usia, lamanya unta menyusui anaknya, kualitas pakan, dan jumlah air yang tersedia.
Kualitas susu unta ini dipengaruhi oleh jumlah anak unta, usia, lamanya unta menyusui anaknya, kualitas pakan, dan jumlah air yang tersedia.
3. Susu Kuda
Selain populer di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, susu kuda liar juga dikembangbiakkan di Sukabumi, Jawa Barat.
Selain populer di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, susu kuda liar juga dikembangbiakkan di Sukabumi, Jawa Barat.
Komposisi gizi: Susu ini lebih dikenal karena khasiatnya sebagai obat
untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh dan menstimulasi pembersihan
organ dalam tubuh. Kuda yang diperah susunya adalah kuda yang hidup
bebas mencari makanannya sendiri. Susu kuda mengandung kalori yang lebih
rendah dibandingkan susu sapi (44 Kalori per 100 gram). Lemak dari susu
kuda kebanyakan lemak tak jenuh (polyunsaturated). Asam lemak rantai
pendek ini membuat susu kuda mudah diserap tubuh. Kandungan laktosa susu
kuda lebih banyak daripada susu sapi. Hal ini perlu menjadi perhatian
pada orang-orang yang intoleran terhadap laktosa.
Cita rasa: Susu kuda terasa gurih dan creamy. Warnanya putih
kekuningan dan biasanya dijual dalam bentuk segar maupun sudah diolah.
4. Susu Kerbau
Susu kerbau hanya dikonsumsi di beberapa daerah di Indonesia, antara
lain di daerah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Sulawesi Selatan, Sumbawa dan beberapa daerah lainnya.
Komposisi gizi: Kandungan laktosa, lemak, protein, kolesterol, dan
asam lemak jenuh pada susu kerbau terhitung lebih banyak dibanding susu
sapi. Bahkan, kandungan lemaknya dua kali lebih banyak daripada susu
sapi.
Susu kerbau mudah dikenali dari warnanya yang putih bersih. Bahkan,
lebih putih dari susu sapi. Warna putih ini disebabkan oleh sedikitnya
kandungan pigmen karoten kuning yang biasanya merupakan tanda adanya
kandungan vitamin A. Susu kerbau mengandung sedikit air, itusebabnya
susu ini mudah diolah secara variatif menjadi mentega, keju, susu kental
manis, es krim, dan yoghurt. Karena teksturnya lebih pekat daripada
susu sapi, susu kerbau menjadi lebih hemat ketika diolah.
Cita rasa: Lebih halus dan tidak meninggalkan jejak rasa asam.
5. Susu Domba
Komposisi gizi: Sama seperti halnya susu kambing, susu domba memiliki
molekul lemak kecil, sehingga lebih mudah dicerna ketimbang susu sapi.
Susu domba juga bisa menjadi susupengganti bagi mereka yang alergi
terhadap susu sapi atau susukambing. Kandungan mineral, seperti kalsium,
fosfor, seng, dan vitamin B kompleksnya mencapai dua kali lipat susu
sapi. Sayangnya, kandungan lemak jenuhnya sangat tinggi.
Cita rasa: Pekat (kental) dan rasanya agak manis.
Nah, masing-masing hewan memah biak yang sudah disebutkan di atas
memiliki kelebihan masing masing atas susuyang diproduksinya, sekarang
masalah inovasi pengolahan susu mereka agar baik untuk dikonsumsi
anak-anak agar dapat tumbuh sehat dan cerdas. Dibutuhkan alat produksi
yang tentunya steril dan higienis untuk menjaga gizi susu tetap baik dan
siap diterima tubuh. Dalam hal proses produksi juga dilihat halal atau
tidaknya proses produksi yang dijalankan oleh pabrik susu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar